Liburan bulan Desember 2016
Berlibur
dengan keluarga, itu hal yang sangat lumprah kami lakukan. Akhirnya dipilihlah
tahun yang paling tepat, ketika sekolah dan kantor libur serta uang masih tebal
dikantong. Tahun 2016 baru saja berlalu beberapa hari yang lalu, tapi sudah
masa lalu yang tidak mungkin kan kembali, tapi ada beberapa kenangan buruk dan
indah di tahun itu. Seperti secangkir kopi tercampur antara putihnya gula dan
pekatnya kopi, dan akhirnya hanya nikmat yang tiada akhir ketika meminumnya.
Itulah ibarat kenanganku di tahun 2016, indah dan buruk menjadi satu dan memadu
dengan indah, akhirnya hanya ucapan syukur yang terpancar pada setiap sendi
kehidupanku.
Temanya
masih berlibur kok, jadi kita akan lebih cenderung bahagia walaupun kesedihan
akan tetap ada sampai nanti, entah kapan?. Bukan seorang pahlawan bila
melupakan sejarah hidup. Artinya bukan seorang yang banyak syukur bila belum
berterima kasih pada jembatan penghubung kita dengan hal baik atau buruk,
karena ketika menyeberang kita tidak
tahu akan menemui keburukan ataukah kebaikan.
OK
masih liburan, apa sebenarnya yang sangat ingin tertonjolkan pada makna liburan
ini? Hanya satu, selalu bersyukur apapun hal yang diperoleh,, entah itu liburan
ataukah itu kesibukan. Tahun ini berat sekaligus ringan, ada kesedihan
sekaligus kebahagiaan. Tahun 2016 harus ada yang pulang lebih dulu, walau kami
tak menginginkan itu, tapi Alloh Menuliskan lain untuk keluarga kami, Ya Alloh
doaku satu, semoga dia selalu bahagia Amin.
Tahun
ini begitu berbeda, terkait tujuan objek wisatanya, kami berlibur ke objek
wisata yang belum pernah kami kunjungi bersama. Ini adalah tempat dimana salah
satu anggota keluarga kami tidak ada. Seperti kaki yang sangat ragu untuk maju
atau mundur, sepertinya hal itu sama saja dan akhirnya kami memutuskan untuk
maju. Kami berusaha mencari niat lain dalam liburan kali ini, mengantarkan
saudara-saudara kecil kami menikmati alam dalam sudut yang lain. Toh itupun
juga ibadah, karena apapun akan bernilai ibadah apabila kita meniatkan dalam
hati, walau hanya memindahkan semut dari atas aliran sungai ke daratan.
Perjalanan
begitu panjang bagiku karena sayalah yang paling antusias dalam liburan kali
ini. Bukan karena objek wisata kali ini tapi ibu dan seluruh anggota keluargaku
akan kerumah kontrakanku, itulah yang sangat membahagiakan. Dulu bapaklah yang
paling senang mengunjungiku… dan aku yakin sekarangpun bapak akan selalu
mengunjungiku.
Malam
itu seperti malam yang lain tapi bedanya saya tak bisa tidur nyenyak, saya
terus menghubungi orang rumah sudahkah mereka berangkat? Sudah sampai dimanakah
mereka? Bukan rasa khawatir, tapi rasa senang yang saya rasakan. Inilah foto kebersamaan kami di rumah
kontrakan kami.
Ada
beberapa anggota keluarga kami yang tidak ikut serta, sebenarnya hanya dua akan
tetapi hal ini sangat menyita pemkiraku, semoga saudara kecilku itu segera
menemukan apa yang dia cari dalam hidup, maka kesedihan akan segera berakhir
dan dia akan bahagia dengan pilihan hidupnya amin..
Tidak
begitu lama di rumah, rombongan kami yang menumpang pada elf tahun 2000
meluncur dengan mulus di atas jalanan pinggiran gunungkidul, jalan alternative
ini kami pilih untuk menghindari macetnya liburan natal, karena liburan yang
mengasyikkan ini dilakukan pada hari minggu pada hari raya natal, maka padatnya
arus kendaraan membuat kami melewati beberapa jalan tikus untuk menanggulangi
kemacetan di kota gaplek ini. Kami melintasi kec.Ngawen Kec. Nglipar, Kec Patuk
dan sampailah di jalan jogja wonosari.
Kalau
hari libur parkiran barat GL zoo dibuka karena banyaknya keluarga yang akan
berlibur ke sana, pertimbangan parkir di pintu barat adalah lokasi parkir
dengan pintu masuk sangat dekat dibandingkan dengan pintu timur yang harus
berjalan kurang lebih 500 meter, bukan jarak yang jauh, tapi untuk ukuran
wisata kami lebih memilih kemudahannya saja. Hampir saja lupa akkhirnya dua
orang saurdara kami telah berkumpul. Mereka berdua ini kuliah di Jogja, satu
menempuh strata satu sedangkan yang satu menempuh strata tiga alias doctoral.
Semoga mereka berdua dapat memperolah ilmu yang bermanfaat dunia akhirat.
Inilah foto kebersamaan kami selama di lokasi parkiran barat GL zoo,
Yap
liburan tak lengkap kalau tidak makan siang, setelah capek menonton seluruh
hewan dan beberapa atraksi di GL zoo, kami lelah dan kamipun menuju mobil. Kami
membuka bekal dari rumah, yap kita makan
di lokasi parkiran barat dengan nyaman dan tenang. Lauk yang kami bawapun ludes
habis. Alhamdulillah semoga nikmat ini kami selalu ingat dan syukuri setiap
waktu. Waktu menunjuk waktu 11.30, putaran roda elf kami menuju ke beringharjo
untuk melepas hasrat berbelanja dan membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Tapi
ada salah satu anggota yang tidak ikut karena beberapa hal, tapi tak apalah
yang terpenting kami telah berlibur bersama tadi.
Jogja
macet? Itulah hal yang dapat kita perhatikan ketika liburan… macetnya lumayan
lama dan membuat kami spa dengan panasnya jogja, satu hal yang lucu dalam
liburan ini, anggota keluarga kami yang kecil tidak suka dengan AC, mereka akan
masuk angin bila pakai AC dalam mobil, tapi dalam ruangan kurang tahu ya,
kayaknya ndak apa-apa.
Dengan
cukup lama dalam antrian mobil akhirnya kami keluar dari lilitan rantai
kendaraan yang panjang, dan mendapatkan parkir yang lumayan cukup dekat dengan
taman pintar, sebagai coordinator dari anak-anak kecil yang tak suka belanja
tapi suka bermain dan membeli mainan akhirnya kami membagi dalam dua kelompok
yang satu belanja yang satu ke tempat bermain.
Di
tempat bermain ada yurdho, faiq, azza, kana, mbak dewi, saya dan mas hari. Yap
kita bertiga harus membuat mereka berhenti capek, tapi ternyata mereka lebih
suka bermain. Kami mencarikan tempat bermain untuk yurdho, tapi karena dia
penakut akhirnya Cuma dengan ibunya aja, dan apa yang dilakukan oleh kana aza
dan faiq, bermain tanah liat… hahaha sungguh sesuatu yang berbeda dengan
sehari-hari.
azza kana faiq sedang bermain tanah liat di taman pintar jogja
fatin, mbak roin dan fatin mau cari kerudung baru
moment terindah di taman pintar heheh
Mbak
roin dan saya ke pameran kerudung yang sedang diskon besar, bayangkan 50%
lumayan lah dikantong kami. Awalnya kami naik trans tapi pada akhirnya kami
pulang naik becak. Di toko kerudung saya bertemu teman lama yaitu teman kkn
yang cantik baik dan pinter cerita, semoga cepat lulus yang studinya, biar bisa
membahagiakan orang tua amin. Ada hal lucu ketika kami naik becak, saya menawar
7000 tapi endingnya mbak roin memberi 10000. Sia-sia penawaran yang saya
lakukan.
Stts
bernafas dulu nulisnya, ternyata ibu, mbak nurul, mas cang, lupin, dan zakiah
sudah menunggu lama di parkiran. Aduh maaf… kalo sudah belanja dan bermain kami
lupa pulang, ada terselip rasa bersalah. Yup tapi tak apa-apa mereka sangat
baik dan pengertian. Perjalanan belum berakhir ada agenda penting, berkunjung
ke kosan mas syafii. Karena jujur semenjak kuliah 6 bulan yang lalu kami belum
pernah sekalipun menjenguknya. Parkiran kos an luas, tapi satu hal jalan masuk
ke rumah kosannya sangat sempit jadi sopir elf kami harus extra hati-hati.
Alhamdulilah keluar dan masuk kawasan kos yang dekat kampus UIN ini berjalan
lancar.
Di
kosan ini ada yang berbeda, pemilik kosan berbeda agama, tapi orangnya ramah
dan baik. Mereka menyambut kami dengan senyum sumringah khas orang jogja yang
baik hati dan berhati nyaman. Bukan hanya agama yang mempersatukan, tapi
kesamaan dalam kebaikan dan saling menghormati. Sayang baterai handphonku
habis, jadi ada moment di tempat ini yang tidak terabadikan.
Di
kosan lupin, dia adalah saudara terkecil kami, dia adalah paman dari seluruh
keponakan dan anak-anakku nanti. Dulu dia sempat di pesantren karena apa aku
tak tahu dia harus pindah ke kosan. Padahal aku dahulu dari kosan pindah
pesantren karena kerinduan pada seluruh souvenir pesantren yang menyejukkan. Di
sini ada yang makan indomie low, saudara-sauradaku yang kecil memesan sepiring
indomie telur dan beberapa jajanan untuk mengganjal perut setelah berjalan lama
di jalanan malioboro.
Meluncurlah
kami ke tempat mbak dewi, sampai klaten jam 17.30, sesuai perkiraan awal,
maghriban di klaten. Kami semua bebersih diri mandi, gosok gigi dan wudhu
sholat dan makan. Banyak sekali cerita yang saling kami bagi di sini, mereka
bagaikan saudara lama yang tak bertemu padahal baru beberapa bulan yang lalu
bertemu mereka dalam kesempatan yang lain. Bapak harsono adalah ayah mbak dewi kakak
iparku, beliau sangat ramah dan baik hati jadi kami bagaikan anaknya atau
saudara sendiri, padahal mereka adalah saudara besan. Setelah di rasa cukup
kami akhirnya menuju jalan pulang, ketika kami pulang inilah keluarga klaten
memberi kami banyak oleh-oleh, terima kasih. Semoga silaturahim ini tetap
berlanjut di tempat yang lebih baik.
Sampailah
di cawas dimana saya dan mas hari menitipkan motor kami, saya turun elf dengan
berkaca-kaca, rasanya kebersamaan hari ini terlalu cepat, dan tidak ingin
mengakhirinya. Saya sangat ingin mereka meginap di kontrakan kami, tapi apa
daya. Selamat jalan hati-hati di jalan, terima kasih untuk hari ini, saya
sangat senang sekali, semoga silaturahmi ini bernilai ibadah.
Zonk…
hehehe ada cerita lucu ketika mengambil motor di penitipan motor cawas, pemilik
rumah tidak ada. Dalam sejarah penitipan motor kami tidak pernah menemui hal
seperti ini, tuing-tuing apa yang dapat kita lakukan bila motor untuk ke
kontrakan kami tidak ada? Dengan bekal kebaikan penjual mie ayam akhirnya
penunggu penitipan motor ada. Heheh sempat terpikir akan menginap di terminal
cawas.
Begitulah
liburanku, saya hanya ini siapapun nanti dapat membaca tulisanku ini untuk
mengenang masa lalu yang tidak mungkin kembali. Dan mensyukuri fase hidup yang
penuh misteri, karena alasan hidup hanya satu IBADAH. Semoga tulisan inipun
juga bernilai ibadah. Penulis mengucapkan terima kasih pada Ibu, mbak nurul,
mbak roin, mas syafii, mas cang, mbak dewi, mas hari, lupin, ine, kana, zakiah,
aza, fatin, faiq dan yurdho.
Komentar
Posting Komentar