TEGAR
Ketika
kita melihat saudara kita dalam kesulitan dan melihat raut wajahnya tak tampak
kesedihan adalah sebuah kebanggaan tersendiri dalam hati. Orang ini benar-benar
hamba Tuhan yang sangat sabar, dari caranya berekspresi, berbicara dan
menggerakkan tubuhnya tidak terlihat dia sedang dilanda kesakitan yang
mendalam. Jempol 10 untukmu wahai saudaraku, semoga segala kesusahanmu segera
diangkat. Dan tahukah kau bahwa segala cobaan adalah bukti sayangnya Tuhan
padamu. Terbersit kata tegar dalam perangai orang itu, tapi kata tegar sendiri
belum terlalu terpahami selama ini.
Asal
kata tegar adalah keras kering atau keras kaku, seakan apapun masalah yang
telah dilalui adalah sebuah perjalanan yang harus dilaksanakan. Sikap ini tak
beda jauh dengan tawakal, karena orang yang tawakal pasti memilikinya.
Manfaat apabila kita mengamalkannya adalah pikiran tenang, hati tenang,
setiap penyelesaian masalah terarah. Setiap saat kita selalu membutuhkannya
ini karena permasalah hidup tidak terduga. Setiap manusia yang
beraktifitas sebaiknya selalu memahami, melaksanakan di dalam kehidupannya. Sifat
ini tidak serta merta muncul begitu saja, harus ditanam sejak dini dan selalu
dirawat. Hal itu bukan pekerjaan mudah, tetapi berbekal ketekunan akan tercapai. Ketekunan ini adalah ketekunan dalam mengamalkannya
dalam setiap permasalah yang kita hadapi.
Terinspirasi bencana longsor di banaran pulung
ponorogo jawa timur, semoga hikmah dari setiap kejadian dapat kita ambil dan
resapi. Marilah menjaga keseimbangan alam dengan menjadi khalifah yang bertanggung jawab (WHF, 2017)terima kasih fotonya http://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2017/04/01/img-0738-58dfb278f0967373273d1dd9.jpg?t=o&v=760
Komentar
Posting Komentar