Selamat Harlah NU Tercinta

Sembilan puluh satu tahun, NU telah membimbing kami, terima kasih ulama-ulama kami. Walau saya tidak pernah bertemu Kyai Hasyim Asyari tapi dalam hati ini selalu rindu, sampai kepada dzuriyyahnya pun saya sangat rindu. Saya belum bisa memperjuangkan dengan mengurusnya, tapi dalam hati kecil, saya santri beliau Sang Hadratussyaikh. Tidak ada baiat memang, tapi saya membaiatkan diri, semoga keturunan saya nanti selalu mengikuti beliau. 

Bapak rinduku juga untukmu, jembatan ilmuku, aku bukan apa-apa tanpamu dan pasti saya akan tenggelam dalam lumpur keburukan. Tanpa dirimu NU mungkin akan terlupakan selamanya dalam diriku, tapi kau menyelamatkanku, bahwa nderek kyai dan nurut orang tua adalah kewajiban orang-orang pesantren. Saya sangat bangga menjadi salah satu warga pesantren. Dulu kami terkenal sebagai kaum sarungan yang kolot, tapi itu dulu kami yang sekarang lebih terbuka pada perubahan dan menerima saran&kritikan.
Doa untuk NU tercintaku semoga permasalahan internal dan bangsa segera ditemukan solusi, sehingga "rekonsiliasi dan kemanusiaan yang menjadi cita-cita salah satu Ulama kami (Gus Dur) dapat tercapai" amin
terima kasih fotonya
http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2015/01/31/9849/664xauto-ulang-tahun-nu-hebohkan-lini-media-sosial-150131a.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Bahagia (puisi)

Memerima Warisan Bangsa

Keluarga Kecilku