RETORIKA



Setiap kali mendengarkan pidato, sambutan atas terpilihnya presiden, sering muncul respon masyarakat dengan mengatakan “pidato sambutan presiden isinya hanya retorika”. Kata ini asing bagiku untuk kesekian kalinya, bukan karena belum mendengar tetapi belum paham artinya. Saat ini adalah waktu untuk mengenal tentang makna yang terkandung dalam retorika.
Beberapa literature menyebutkan bahwa retorika adalah sebuah gaya bicara persuasive untuk mempengaruhi sesuai dengan yang tersampaikan. Ada pula yang menyebutnya sebagai bujuk rayu (dalam konotasi negatif).
Retorika menurut kamus besar bahasa Indonesia terdapat tiga arti antara lain sebagai keterampilan berbicara dengan efektif, studi tentang pemakaian bahasa secara efektif dalam dunia mengarang dan sebuah seni pidato untuk memberikan hal muluk yang bombastis. Dari arti ketiganya pada dasarnya retorik adalah sebuah ilmu, akan tetapi dengan berkembangnya waktu, retorika cenderung kepada konotasi negatif.
Sekali lagi retorika adalah sebuah seni, sehingga nilai dari seni itu sangat tergantung kepada pelaksana, apabila pengguna menggunakan untuk hal buruk maka retorika menjadi hal negatif. Tapi apabila pengguna menggunakan dalam tujuan baik, maka seni retorika ini akan menjadi hal yang baik pula.
Setiap waktu ternyata kita semua telah menggunakan seni ini, karena keterampilan berbicara berkembang seiring dengan bertumbuhnya manusia. Sampai ada sebuah kalimat dari philosof bahwa ‘manusia adalah mereka yang mampu berbicara efektif’. Retorika adalah seni berbicara efektif (kata yang tepat, pendengar yang tepat dan saat yang tepat).
Menguasai retorika diperlukan untuk bertahan hidup, betapa menyedihkan apabila mempunyai ide baik tapi tidak dapat menyampaikan, mampu mengajar akan tetapi tidak dapat mengajarkannya, mampu berfikir cerdas tapi tidak dapat tersalurkan dan menyakinkan orang lain. Sepandai apapun orang lain tidak akan pernah tahu kemampuan kita. Bukan suatu hal mudah untuk menguasainya, banyak tokoh besar yang berlatih dengan cara tekun, teratur dan sistematis (bagian dari ilmu linguistik).
Hal yang dapat kita lakukan adalah berlatih berbicara, melatih intonasi, ritme, nada, dan berlatih fisik. Tidak ada kesempurnaan dalam berbicara karena setiap kali berbicara pasti akan muncul yang dinamakan dengan kecemasan berkomunikasi  (communication apprehension). Oleh karena itu ketika berbicara kita berpedom pada tiga poin penting yaitu penyampaian, penyampaian dan sekali lagi penyampaian.
Mari kita semua berusaha untuk menjadi menusia dengan belajar berbicara efektif. Kesimpulannya retorika adalah sebuah ilmu yang menunjang kehidupan manusia melalui seni keefektifan berbahasa.

terima kasih fotonya
 https://jesikanilaweni.files.wordpress.com/2015/10/retorika-01.png

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi Bahagia (puisi)

Memerima Warisan Bangsa

Keluarga Kecilku